Cari Blog Ini

Detektor Inverting dengan Vref = -

[menuju akhir]

 1. Tujuan [kembali]

     A. memahami karakteristik rangkaian Detector Inverting Amplifier
     B. mengetahui komponen yang di perlukan
     C. mengetahui cara menghitung nilai penguatan

 2. Alat dan Bahan [kembali]

    A. Alat

    1. Power Supply

Power Supply atau dalam bahasa Indonesia disebut dengan Catu Daya adalah suatu alat yang dapat menyediakan energi listrik untuk perangkat listrik atau elektronika lainnya.

 


     

2. Ground


Ground adalah titik kembalinya arus searah atau titik kembalinya sinyal bolak balik atau titik patokan dari berbagai titik tegangan dan sinyal listrik dalam rangkaian elektronika.


     3. Voltmeter

Difungsikan guna mengukur besarnya tegangan listrik yang terdapat dalam suatu rangkaian listrik. Dimana, untuk penyusunannya dilakukan secara paralel sesuai pada lokasi komponen yang sedang diukur.



     4. Baterai

Baterai berfungsi sebagai sumber tegangan DC. Baterai (Battery) adalah sebuah alat yang dapat merubah energi kimia yang disimpannya menjadi energi Listrik yang dapat digunakan oleh suatu perangkat Elektronik.


2. Bahan

    1. Resistor

Resistor atau penghambat merupakan komponen elektronik yang memiliki dua pin dan didesain untuk mengatur tegangan listrik dan arus listrik.



    2. Op - Amp

Operasional amplifier (Op-Amp) adalah suatu penguat berpenguatan tinggi yang terintegrasi dalam sebuah chip IC yang memiliki dua input inverting dan non-inverting dengan sebuah terminal output, dimana rangkaian umpan balik dapat ditambahkan untuk mengendalikan karakteristik tanggapan keseluruhan pada operasional amplifier (Op-Amp).

    3. Logicstate



Gerbang Logika (Logic Gates) adalah sebuah entitas untuk melakukan pengolahan input-input yang berupa bilangan biner (hanya terdapat 2 kode bilangan biner yaitu, angka 1 dan 0)

    
    


4. Infrared Sensor

sensor Infrared adalah komponen elektronika yang dapat mendeteksi benda ketika cahaya infra merah terhalangi oleh benda.





3. Dasar teori [kembali]

1. Resistor

Simbol:




Resistor merupakan salah satu komponen elektronika pasif yang berfungsi untuk membatasi arus yang mengalir pada suatu rangkaian dan berfungsi sebagai terminal antara dua komponen elektronika. Tegangan pada suatu resistor sebanding dengan  arus yang melewatinya.

Resistor berfungsi untuk menghambat arus dalam rangkaian listrik. Cara menghitung nilai resistansi resistor dengan gelang warna: 
1. Masukan angka langsung dari kode warna gelang pertama. 
2. Masukan angka langsung dari kode warna gelang kedua. 
3. Masukan angka langsung dari kode warna gelang ketiga.   
4. Masukkan jumlah nol dari kode warna gelang ke-4 atau pangkatkan angka tersebut dengan 10 (10^n), ini merupakan nilai toleransi dari resistor





Contoh :
Gelang ke 1 : Coklat = 1
Gelang ke 2 : Hitam = 0
Gelang ke 3 : Hijau   = 5 nol dibelakang angka gelang ke-2; atau kalikan 105
Gelang ke 4 : Perak  = Toleransi 10%
Maka nilai resistor tersebut adalah 10 * 105 = 1.000.000 Ohm atau 1 MOhm dengan toleransi 10%.







Spesifikasi:




2. Op- Amp LM741



Op-Amp adalah salah satu dari bentuk IC Linear yang berfungsi sebagai Penguat Sinyal listrik. Sebuah Op-Amp terdiri dari beberapa Transistor, Dioda, Resistor dan Kapasitor yang terinterkoneksi dan terintegrasi sehingga memungkinkannya untuk menghasilkan Gain (penguatan) yang tinggi pada rentang frekuensi yang luas. Dalam bahasa Indonesia, Op-Amp atau Operational Amplifier sering disebut juga dengan Penguat Operasional.
Karakteristik penguat ideal adalah:

  • Gain sangat besar (AOL >>). Penguatan open loop adalah sangat besar karena feedback-nya tidak ada atau RF = tak terhingga, serta pada rentang frekuensi yang luas.
  • Impedansi input sangat besar (Zi >>). Impedansi input adalah sangat besar sehingga arus input ke rangkaian dalam op-amp sangat kecil sehingga tegangan input sepenuhnya dapat dikuatkan.
  • Impedansi output sangat kecil (Zo <<)

Konfigurasi PIN LM741:


Spesifikasi:

Respons karakteristik kurva I-O:

 

Operational Amplifier atau lebih dikenal dengan istilah Op-Amp adalah salah satu dari bentuk IC Linear yang berfungsi sebagai Penguat Sinyal listrik. Sebuah Op-Amp terdiri dari beberapa Transistor, Dioda, Resistor dan Kapasitor yang terinterkoneksi dan terintegrasi sehingga memungkinkannya untuk menghasilkan Gain (penguatan) yang tinggi pada rentang frekuensi yang luas.

Op Amp Sebagai Penguat Inverting

Penguat Inverting adalah suatu rangkaian penguat yang berfungsi menguatkaan sinyal akan tetapi sinyal yang dikuatkan akan berbanding terbalik 180 derajat dengan dinyal masukkannya. Bentuk sinyal input output rangkaian inverting dapat dilihat pada gambar 2. Pada dasarnya penguat inverting digunakan sebagai pengkondisi sinyal inputan sensor yang terlalu kecil sehingga dibutuhkan penguatan untuk diproses.

Salah satu fungsi pamasangan resistor umpan balik (feedback) atau pada gambar R2 dan resistor input R1 adalah untuk mengatur faktor penguatan inverting amplifier (penguat membalik) tersebut. Dengan dipasangnya resistor feedback (Rf) dan resistor input (R1) maka faktor penguatan dari penguat membalik dapat diatur dari 1 sampai 100.000 kali.

Op Amp Sebagai Penguat Non Inverting 

 Penguat Non Inverting adalah suatu rangkaian penguat yang berfungsi menguatkaan sinyal dan hasil sinyal yang dikuatkan tetap sefasa dengan sinyal inputannya, hasil dari sinyal input dan output rangkaian non inverting dapat dilihat pada Gambar


Pada dasarnya penguat non inverting digunakan sebagai pengkondisi sinyal inputan sensor yang terlalu kecil sehingga dibutuhkan penguatan untuk diproses. intinya penguat non inverting ke balikkan dari penguat inverting.

Keterangan Gambar 
Vin : Tegangan Masukan 
Vout : Tegangan Keluaran 
Rg : Resistansi ground 
Rf : Resistansi feedback

Op-amp sebagai Detektor Inverting
Rangkaian detektor inverting dengan tegangan input Vi berupa gelombang segitiga dan tegangan referensi Vref < 0 Volt adalah seperti gambar 72.
Dengan menggunakan persamaan (1) maka Vi = V2 dan Vref = V1 sehingga bentuk gelombang tegangan output Vo (Vo max = +-Vsat = Aol.(V1-V2) ) 
Adapun kurva karakteristik Input-Ouput (I-O) adalah seperti gambar 74. Dengan Vi > Vref maka Vo = -Vsat dan sebaliknya bila Vi < Vref maka Vo = +Vsat.

3. Sensor Infrared

Sensor Infrared adalah komponen elektronika yang dapat mendeteksi benda ketika cahaya infra merah terhalangi oleh benda. Sensor infared terdiri dari led infrared sebagai pemancar sedangkan pada bagian penerima biasanya terdapat foto transistor, fotodioda, atau inframerah modul yang berfungsi untuk menerima sinar inframerah yang dikirimkan oleh pemancar. 


Prinsip Kerja Sensor Infrared :

Grafik Respon Sensor Infrared :


Grafik menunjukkan hubungan antara resistansi dan jarak potensial untuk sensitivitas rentang antara pemancar dan penerima inframerah. Resistor yang digunakan pada sensor mempengaruhi intensitas cahaya inframerah keluar dari pemancar. Semakin tinggi resistansi yang digunakan, semakin pendek jarak IR Receiver yang mampu mendeteksi sinar IR yang dipancarkan dari IR Transmitter karena intensitas cahaya yang lebih rendah dari IR Transmitter. Sementara semakin rendah resistansi yang digunakan, semakin jauh jarak IR Receiver mampu mendeteksi sinar IR yang dipancarkan dari IR Transmitter karena intensitas cahaya yang lebih tinggi dari IR Transmitter.


 4. Percobaan [kembali]

    A. Prosedur Percobaan

  • Siapkan semua alat dan bahan
  • Menambahkan sensor infrared
  • tambahkan sumber tegangan Vcc untuk sensor infrared 
  • tambahkan op-amp 741 lalu sambungkan kaki inverting ke pin out dari sensor infrared
  • tambahkan V source untuk op-amp lalu sambungkan kaki non-inverting ke Vref dengan muatan negatif
  • muatan positif  Vref disambungkan ke ground
  • tambahkan voltmeter pada Vin dan Vout 
  • Hubungkan semua alat dan bahan
  • Atur tegangan dan hambatan
  • Jalankan simulasi

    B. Prinsip Kerja


   Rangkaian Detektor Inverting Vref = -





 Aplikasi Rangkaian OP-Amp

        Sensor Infrared menerima sinyal analog sinyal tersebut harus dihubungkan terlebih dahulu ke rangkaian detektor amplifier. Pada rangkaian ini digunakan rangkaian detektor inverting dengan V ref bertegangan negatif    

        Sensor Infrared diberikan Vcc sebesar 5 V dan pin Gnd dihubungkan ke ground kemudian output sensor infrared disambungkan ke op-amp pada kaki inverting.  

        Sensor IR sebagai inputan yang telah di atur sehingga ketika terdeteksi hambatan maka akan menyebabakan logika menjadi 1 dan membuat 5 v masuk ke kaki inverting dan menyebabkan penguatan.

    

    C. Video





7. Download File [kembali]

      A. Rangkaian Proteus

           Rangkaian Detektor Inverting Vref = - [Download File]

           Aplikasi Rangkaian OP-Amp [Download File]

     B. Video Rangkaian

          Video Rangkaian Detektor Inverting Vref = - [Download File]

     C. Datasheet

           Datasheet Sensor Infrared [Download File]

           Library Sensor Infrared [Download File]

           Datasheet Op-Amp [Download File]

           Datasheet Resistor [Download File]

           Datasheet LED [Download File]

           Datasheet Optocoupler [Download File]

           Datasheet Relay [Download File]

           Datasheet Buzzer [Download File]

           Datasheet Transistor NPN [Download File]

BAHAN PRESENTASI MATA KULIAH MIKROPROSESOR DAN MIKROKONTROLER 2024      Oleh : Zumar Ahmad (2210951027) Dosen Pengampu : Dr. Darwison, M.T. ...