Rangkaian Aplikasi Sederhana Sistem Minimum 8086
1.Tujuan[kembali]
- Mempelajari rancangan rangkaian decoder memori untuk suatu sistem minimum 8086
- Mempelajari rancangan rangkaian I/O untuk suatu sistem minimum 8086
2. Alat dan Bahan[kembali]
ALAT
B. Fungsi Pin - Pin pada IC ROM 27128
Tabel 1 Fungsi pin-pin CE, OE, PGM dan VPP pada ROM 27128
-CE
|
-OE
|
PGM
|
VPP
|
Mode
|
Pin-pin
I-O
|
0
|
0
|
1
|
Vcc
|
Read
|
D-out
|
1
|
X
|
X
|
Vcc
|
Program
|
High Z
|
0
|
X
|
0
|
Vpp
|
Program Verify
|
D-in
|
1
|
X
|
X
|
Vpp
|
Program Inhibit
|
High Z
|
1. NM27C020 2,097,152 – Bit (256K x 16) UV Erasable CMOS EPROM
2. NM27C040 4,194,364 –Bit (512 x 8) High Perpormance CMOS EPROM
3. NM27C128 131,072 – Bit (16 K x8 Hight Perpormance CMOS EPROM
4. NM27C210 1,048,576 –Bit (64 K x 16) High Perpormance CMOS eprom.
- Decoder (IC 7447)
IC BCD 7447 merupakan IC yang bertujuan mengubah data BCD (Binary Coded Decimal) menjadi suatu data keluaran untuk seven segment. IC 7447 yang bekerja pada tegangan 5V ini khusus untuk menyalakan seven segment dengan konfigurasi common anode. Sedangkan untuk menyalakan tampilan seven segment yang bekerja pada konfigurasi common cathode menggunakan IC BCD 7448.
IC ini sangat membantu untuk meringkas masukan seven segmen
dengan jumlah 7 pin, sedangkan jika menggunakan BCD cukup
dengan 4 bit masukan. IC BCD bisa juga disebut dengan driver
seven segment. Berikut konfigurasi Pin IC 7447.
Spesifikasi dari decoder 7447:
Jumlah pin: 16 pin
Kemasan: DIP
Keluarga: TTL
Tegangan sumber: +5 volt DC
Input: 4 bit BCD (Q0-Q3), aktif HIGH
Output: 7 segmen (A-G, DP), aktif HIGH
Konfigurasi Pin Decoder:
a. Pin Input IC BCD, memiliki fungsi sebagai masukan IC BCD
yang terdiri dari 4 Pin, nama pin masukan BCD dilangkan dengan huruf kapital yaitu A, B,
C dan D. Pin input berkeja dengan logika High=1.
b. Pin Ouput IC BCD, memiliki fungsi untuk mengaktifkan seven
segmen sesuai data yang diolah dari pin input. Pin output berjumlah 7 pin yang
namanya dilambangkan dengan aljabar huruf kecil yaitu, b, c, d, e, f dan g. Pin Output
bekerja dengan logika low=0. Karena itulah IC 7447
digunakan untuk seven segment common anode.
c. Pin LT (Lamp Test) memiliki fungsi untuk mengaktifkan
semua output menjadi aktif low, sehingga semua led pada seven segmen menyala dan menampilkan
angka 8. Pin LT akan aktif jika diberi logika low. Pin
ini juga digunakan untuk mengetes kondisi LED pada
seven segment.
d. Pin RBI (Ripple Blanking Input) memiliki fungsi untuk
menahan data input (disable input), pin RBI akan aktif
jika diberi logika low. Sehingga seluruh pin output akan
berlogika High, dan seven segment tidak aktif.
e. Pin RBO (Ripple blanking Output) memiliki fungsi untuk
menahan data output (disable output), pin RBO ini akan aktif
jika diberikan logika Low. Sehingga seluruh pin output
akan berlogika High, dan seven segment tidak aktif.
Pada aplikasi IC dekoder 7447, ketiga pin (LT, RBI dan RBO) harus diberi logika HIGH=1 agar tidak aktif. Baik IC 7447 atau 7448 pada bagian output perlu dipasang resistor untuk membatasi arus yang keluar sehingga led pada seven segment bekerja secara optimal. Berikut ini rangkaian IC dekoder 7448 untuk konfigurasi seven segment common cathode.
- Encoder 74147
-
Light Emitting Code (LED)
Light Emitting Diode atau sering disingkat
dengan LED adalah komponen elektronika yang dapat
memancarkan cahaya monokromatik ketika
diberikan tegangan maju. LED merupakan keluarga
Dioda yang terbuat dari bahan semikonduktor.
Warna-warna Cahaya yang dipancarkan oleh LED
tergantung pada jenis bahan semikonduktor yang
dipergunakannya. LED juga dapat memancarkan sinar
inframerah yang tidak tampak oleh mata seperti yang
sering kita jumpai pada Remote Control TV ataupun
Remote Control perangkat elektronik lainnya.
Bentuk LED mirip dengan sebuah bohlam
(bola lampu) yang kecil dan dapat dipasangkan dengan
mudah ke dalam berbagai perangkat elektronika. Berbeda
dengan Lampu Pijar, LED tidak memerlukan pembakaran
filamen sehingga tidak menimbulkan panas dalam
menghasilkan cahaya. Oleh karena itu, saat ini LED
(Light Emitting Diode) yang bentuknya kecil telah banyak
digunakan sebagai lampu penerang dalam LCD TV yang
mengganti lampu tube.
- Light Emitting Code (LED)
Simbol dan Bentuk LED (Light Emitting Diode)
Seperti dikatakan sebelumnya, LED merupakan keluarga
dari Dioda yang terbuat dari Semikonduktor. Cara
kerjanya pun hampir sama dengan Dioda yang memiliki dua
kutub yaitu kutub Positif (P) dan Kutub Negatif (N). LED
hanya akan memancarkan cahaya apabila dialiri tegangan
maju (bias forward) dari Anoda menuju ke Katoda.
LED terdiri dari sebuah chip semikonduktor yang di
doping sehingga menciptakan junction P dan N. Yang
dimaksud dengan proses doping dalam semikonduktor adalah
proses untuk menambahkan ketidakmurnian (impurity) pada
semikonduktor yang murni sehingga menghasilkan
karakteristik kelistrikan yang diinginkan. Ketika LED
dialiri tegangan maju atau bias forward yaitu dari Anoda
(P) menuju ke Katoda (K), Kelebihan Elektron pada N-Type
material akan berpindah ke wilayah yang kelebihan Hole
(lubang) yaitu wilayah yang bermuatan positif (P-Type
material). Saat Elektron berjumpa dengan Hole akan
melepaskan photon dan memancarkan cahaya monokromatik
(satu warna).
LED atau Light Emitting Diode yang memancarkan cahaya
ketika dialiri tegangan maju ini juga dapat digolongkan
sebagai Transduser yang dapat mengubah energi listrik
menjadi energi cahaya.
LED adalah suatu
perangkat semikonduktor yang menghasilkan cahaya saat
diberikan arus listrik. Cahaya dihasilkan karena elektron-elektron dalam bahan
semikonduktor bergerak antara tingkat energi yang
berbeda dan melepaskan energi dalam bentuk foton
cahaya. LED memiliki dua terminal: anoda (positif) dan katoda
(negatif). Arus listrik mengalir dari anoda ke katoda dan
menyebabkan cahaya dihasilkan. Warna cahaya yang dihasilkan oleh LED tergantung pada
bahan semikonduktor yang digunakan. Contoh warna LED termasuk merah, hijau, biru,
kuning, dan lainnya.
Spesifikasi:
- Tegangan Operasi
(V<sub>f</sub>): Tegangan yang dibutuhkan
untuk menyalakan LED.
- Arus Operasi
(I<sub>f</sub>): Arus yang dibutuhkan
untuk operasi normal LED.
- Daya Operasi
(P<sub>f</sub>): Daya yang dikonsumsi oleh
LED saat beroperasi.
- Efisiensi Luminositas: Rasio cahaya
yang dihasilkan terhadap daya yang dikonsumsi.
- Panjang Gelombang (λ): Panjang
gelombang cahaya yang dihasilkan oleh LED.
Jenis-jenis LED
1. LED Berlian (Standard LED): Digunakan untuk
indikator dan pencahayaan umum.
2. LED High Power: Menghasilkan cahaya yang lebih
terang, sering digunakan dalam aplikasi
penerangan.
3. LED RGB (Red, Green, Blue):Menggabungkan beberapa
warna untuk menciptakan berbagai warna cahaya.
Tegangan kerja LED adalah tegangan yang diperlukan
untuk menyalakan LED. Tegangan kerja LED bervariasi
tergantung pada jenis LED. Arus kerja LED adalah arus yang mengalir melalui LED
saat LED menyala. Arus kerja LED bervariasi tergantung
pada jenis LED. Luminansi LED adalah jumlah cahaya yang dipancarkan
oleh LED. Luminansi LED bervariasi tergantung pada jenis
LED. Sudut pencahayaan LED adalah sudut di mana cahaya dari
LED menyebar. Sudut pencahayaan LED bervariasi
tergantung pada jenis LED. Daya tahan LED adalah jumlah waktu yang dapat bertahan
LED sebelum mulai melemah. Daya tahan LED bervariasi
tergantung pada jenis LED. Biaya LED bervariasi tergantung pada jenis LED.
LED memiliki berbagai keunggulan dibandingkan dengan
lampu konvensional, termasuk:
-
Efisiensi energi:
LED jauh lebih efisien daripada lampu konvensional,
sehingga dapat menghemat energi.
-
Daya tahan:
LED jauh lebih tahan lama daripada lampu
konvensional, sehingga dapat menghemat biaya
penggantian lampu.
-
Ukuran:
LED dapat dibuat berukuran sangat kecil, sehingga
dapat digunakan dalam berbagai aplikasi.
-
Warna:
LED dapat menghasilkan berbagai warna, sehingga
dapat digunakan untuk berbagai keperluan.
-
Logic State
Gerbang logika atau logic State adalah suatu
entitas dalam elektronika dan matematika Boolean
yang mengubah satu atau beberapa masukan logik
menjadi sebuah sinyal keluaran logik. Gerbang Logika
beroperasi berdasarkan sistem bilangan biner yaitu
bilangan yang hanya memiliki 2 kode simbol yakni 0
dan 1 dengan menggunakan Teori Aljabar
Boolean.
Status logika Pengertian logis,
benar atau salah, dari sinyal biner yang diberikan.
Sinyal biner adalah sinyal digital yang hanya memiliki
dua nilai yang valid. Dalam istilah fisik, pengertian
logis dari sinyal biner ditentukan oleh level tegangan
atau nilai arus sinyal, dan ini pada gilirannya
ditentukan oleh teknologi perangkat. Dalam sirkuit TTL,
misalnya, keadaan sebenarnya diwakili oleh logika 1,
kira-kira sama dengan +5 volt pada garis sinyal; logika
0 kira-kira 0 volt. Tingkat tegangan antara 0 dan +5
volt dianggap tidak ditentukan.
Logic State merujuk
pada kondisi atau keadaan suatu sirkuit logika pada
suatu waktu tertentu. Dalam sistem digital, Logic State dapat berupa logika
tinggi (1) atau logika rendah (0).
Sistem logika digital umumnya
menggunakan notasi biner, di mana 1 mengindikasikan
logika tinggi (biasanya tegangan tinggi), dan 0
mengindikasikan logika rendah (biasanya tegangan
rendah).
Level logika tinggi dan rendah
ditentukan oleh batas tegangan tertentu pada suatu
sirkuit logika. Contoh, dalam sistem yang menggunakan tegangan 0-5V,
mungkin level logika tinggi adalah di atas 2,5V, dan
level logika rendah di bawah 2,5V.
Spesifikasi Logic State
1. Tegangan Logic High
(V<sub>OH</sub>): Nilai tegangan yang dianggap sebagai logika
tinggi.
2. Tegangan Logic Low
(V<sub>OL</sub>): Nilai tegangan yang dianggap sebagai logika
rendah.
3. Arus Logic High
(I<sub>OH</sub>): Arus yang mengalir saat output logika tinggi.
4. Arus Logic Low
(I<sub>OL</sub>): Arus yang mengalir saat output logika rendah.
Sirkuit logika dapat
terdiri dari gerbang logika dasar (AND, OR, NOT) atau
flip-flop yang membentuk sirkuit lebih
kompleks. Konfigurasi sirkuit logika dapat menggabungkan
gerbang logika untuk melakukan fungsi yang lebih
kompleks.
Logic state digunakan
untuk mewakili data digital, seperti angka, huruf, dan
simbol. Logic state juga digunakan untuk mengendalikan
operasi dari perangkat digital, seperti komputer,
ponsel, dan mesin industri.
Dalam elektronika digital, terdapat dua logic state,
yaitu
logic 0
dan
logic 1.
-
Logic 0
direpresentasikan oleh tegangan rendah, biasanya 0
volt atau 0,5 volt.
-
Logic 1
direpresentasikan oleh tegangan tinggi, biasanya 5
volt atau 2,5 volt.
Logic state dapat direpresentasikan dengan berbagai
cara, termasuk:
-
Tegangan:
Logic 0 direpresentasikan oleh tegangan rendah, dan
logic 1 direpresentasikan oleh tegangan
tinggi.
-
Arus:
Logic 0 direpresentasikan oleh arus rendah, dan
logic 1 direpresentasikan oleh arus tinggi.
-
Frekuensi:
Logic 0 direpresentasikan oleh frekuensi rendah, dan
logic 1 direpresentasikan oleh frekuensi
tinggi.
-
Waktu:
Logic 0 direpresentasikan oleh waktu rendah, dan
logic 1 direpresentasikan oleh waktu tinggi.
Logic state digunakan untuk mewakili data digital.
Data digital adalah data yang terdiri dari angka 0 dan
1. Data digital dapat digunakan untuk mewakili
berbagai informasi, seperti angka, huruf, simbol, dan
gambar.
Logic state juga digunakan untuk mengendalikan
operasi dari perangkat digital. Perangkat digital,
seperti komputer, ponsel, dan mesin industri,
menggunakan logic state untuk melakukan perhitungan,
kontrol, dan komunikasi.
Berikut adalah beberapa contoh penggunaan logic
state:
-
Dalam komputer, logic state digunakan untuk
mewakili data digital, seperti angka, huruf, dan
simbol. Logic state juga digunakan untuk
mengendalikan operasi dari komputer, seperti
perhitungan, kontrol, dan komunikasi.
-
Dalam ponsel, logic state digunakan untuk
mewakili data digital, seperti angka, huruf, dan
simbol. Logic state juga digunakan untuk
mengendalikan operasi dari ponsel, seperti
panggilan telepon, pengiriman pesan, dan akses
internet.
-
Dalam mesin industri, logic state digunakan untuk
mengendalikan operasi dari mesin, seperti mesin
produksi, mesin pengolahan, dan mesin
transportasi.
Logic state adalah konsep dasar yang penting dalam
elektronika digital. Logic state digunakan untuk
mewakili data digital, mengendalikan operasi dari
perangkat digital, dan berbagai keperluan
lainnya.
Seperti dikatakan sebelumnya, LED merupakan keluarga dari Dioda yang terbuat dari Semikonduktor. Cara kerjanya pun hampir sama dengan Dioda yang memiliki dua kutub yaitu kutub Positif (P) dan Kutub Negatif (N). LED hanya akan memancarkan cahaya apabila dialiri tegangan maju (bias forward) dari Anoda menuju ke Katoda.
LED terdiri dari sebuah chip semikonduktor yang di doping sehingga menciptakan junction P dan N. Yang dimaksud dengan proses doping dalam semikonduktor adalah proses untuk menambahkan ketidakmurnian (impurity) pada semikonduktor yang murni sehingga menghasilkan karakteristik kelistrikan yang diinginkan. Ketika LED dialiri tegangan maju atau bias forward yaitu dari Anoda (P) menuju ke Katoda (K), Kelebihan Elektron pada N-Type material akan berpindah ke wilayah yang kelebihan Hole (lubang) yaitu wilayah yang bermuatan positif (P-Type material). Saat Elektron berjumpa dengan Hole akan melepaskan photon dan memancarkan cahaya monokromatik (satu warna).
LED atau Light Emitting Diode yang memancarkan cahaya ketika dialiri tegangan maju ini juga dapat digolongkan sebagai Transduser yang dapat mengubah energi listrik menjadi energi cahaya.
LED adalah suatu perangkat semikonduktor yang menghasilkan cahaya saat diberikan arus listrik. Cahaya dihasilkan karena elektron-elektron dalam bahan semikonduktor bergerak antara tingkat energi yang berbeda dan melepaskan energi dalam bentuk foton cahaya. LED memiliki dua terminal: anoda (positif) dan katoda (negatif). Arus listrik mengalir dari anoda ke katoda dan menyebabkan cahaya dihasilkan. Warna cahaya yang dihasilkan oleh LED tergantung pada bahan semikonduktor yang digunakan. Contoh warna LED termasuk merah, hijau, biru, kuning, dan lainnya.
Spesifikasi:
- Tegangan Operasi (V<sub>f</sub>): Tegangan yang dibutuhkan untuk menyalakan LED.
- Arus Operasi (I<sub>f</sub>): Arus yang dibutuhkan untuk operasi normal LED.
- Daya Operasi (P<sub>f</sub>): Daya yang dikonsumsi oleh LED saat beroperasi.
- Efisiensi Luminositas: Rasio cahaya yang dihasilkan terhadap daya yang dikonsumsi.
- Panjang Gelombang (λ): Panjang gelombang cahaya yang dihasilkan oleh LED.
Jenis-jenis LED
1. LED Berlian (Standard LED): Digunakan untuk indikator dan pencahayaan umum.
2. LED High Power: Menghasilkan cahaya yang lebih terang, sering digunakan dalam aplikasi penerangan.
3. LED RGB (Red, Green, Blue):Menggabungkan beberapa warna untuk menciptakan berbagai warna cahaya.
Tegangan kerja LED adalah tegangan yang diperlukan untuk menyalakan LED. Tegangan kerja LED bervariasi tergantung pada jenis LED. Arus kerja LED adalah arus yang mengalir melalui LED saat LED menyala. Arus kerja LED bervariasi tergantung pada jenis LED. Luminansi LED adalah jumlah cahaya yang dipancarkan oleh LED. Luminansi LED bervariasi tergantung pada jenis LED. Sudut pencahayaan LED adalah sudut di mana cahaya dari LED menyebar. Sudut pencahayaan LED bervariasi tergantung pada jenis LED. Daya tahan LED adalah jumlah waktu yang dapat bertahan LED sebelum mulai melemah. Daya tahan LED bervariasi tergantung pada jenis LED. Biaya LED bervariasi tergantung pada jenis LED.
LED memiliki berbagai keunggulan dibandingkan dengan lampu konvensional, termasuk:
- Efisiensi energi: LED jauh lebih efisien daripada lampu konvensional, sehingga dapat menghemat energi.
- Daya tahan: LED jauh lebih tahan lama daripada lampu konvensional, sehingga dapat menghemat biaya penggantian lampu.
- Ukuran: LED dapat dibuat berukuran sangat kecil, sehingga dapat digunakan dalam berbagai aplikasi.
- Warna: LED dapat menghasilkan berbagai warna, sehingga dapat digunakan untuk berbagai keperluan.
- Logic State
Status logika Pengertian logis, benar atau salah, dari sinyal biner yang diberikan. Sinyal biner adalah sinyal digital yang hanya memiliki dua nilai yang valid. Dalam istilah fisik, pengertian logis dari sinyal biner ditentukan oleh level tegangan atau nilai arus sinyal, dan ini pada gilirannya ditentukan oleh teknologi perangkat. Dalam sirkuit TTL, misalnya, keadaan sebenarnya diwakili oleh logika 1, kira-kira sama dengan +5 volt pada garis sinyal; logika 0 kira-kira 0 volt. Tingkat tegangan antara 0 dan +5 volt dianggap tidak ditentukan.
Logic State merujuk pada kondisi atau keadaan suatu sirkuit logika pada suatu waktu tertentu. Dalam sistem digital, Logic State dapat berupa logika tinggi (1) atau logika rendah (0).
Sistem logika digital umumnya menggunakan notasi biner, di mana 1 mengindikasikan logika tinggi (biasanya tegangan tinggi), dan 0 mengindikasikan logika rendah (biasanya tegangan rendah).
Level logika tinggi dan rendah ditentukan oleh batas tegangan tertentu pada suatu sirkuit logika. Contoh, dalam sistem yang menggunakan tegangan 0-5V, mungkin level logika tinggi adalah di atas 2,5V, dan level logika rendah di bawah 2,5V.
Spesifikasi Logic State
1. Tegangan Logic High (V<sub>OH</sub>): Nilai tegangan yang dianggap sebagai logika tinggi.
2. Tegangan Logic Low (V<sub>OL</sub>): Nilai tegangan yang dianggap sebagai logika rendah.
3. Arus Logic High (I<sub>OH</sub>): Arus yang mengalir saat output logika tinggi.
4. Arus Logic Low (I<sub>OL</sub>): Arus yang mengalir saat output logika rendah.
Sirkuit logika dapat terdiri dari gerbang logika dasar (AND, OR, NOT) atau flip-flop yang membentuk sirkuit lebih kompleks. Konfigurasi sirkuit logika dapat menggabungkan gerbang logika untuk melakukan fungsi yang lebih kompleks.
Logic state digunakan untuk mewakili data digital, seperti angka, huruf, dan simbol. Logic state juga digunakan untuk mengendalikan operasi dari perangkat digital, seperti komputer, ponsel, dan mesin industri.
Dalam elektronika digital, terdapat dua logic state, yaitu logic 0 dan logic 1.
- Logic 0 direpresentasikan oleh tegangan rendah, biasanya 0 volt atau 0,5 volt.
- Logic 1 direpresentasikan oleh tegangan tinggi, biasanya 5 volt atau 2,5 volt.
Logic state dapat direpresentasikan dengan berbagai cara, termasuk:
- Tegangan: Logic 0 direpresentasikan oleh tegangan rendah, dan logic 1 direpresentasikan oleh tegangan tinggi.
- Arus: Logic 0 direpresentasikan oleh arus rendah, dan logic 1 direpresentasikan oleh arus tinggi.
- Frekuensi: Logic 0 direpresentasikan oleh frekuensi rendah, dan logic 1 direpresentasikan oleh frekuensi tinggi.
- Waktu: Logic 0 direpresentasikan oleh waktu rendah, dan logic 1 direpresentasikan oleh waktu tinggi.
Logic state digunakan untuk mewakili data digital. Data digital adalah data yang terdiri dari angka 0 dan 1. Data digital dapat digunakan untuk mewakili berbagai informasi, seperti angka, huruf, simbol, dan gambar.
Logic state juga digunakan untuk mengendalikan operasi dari perangkat digital. Perangkat digital, seperti komputer, ponsel, dan mesin industri, menggunakan logic state untuk melakukan perhitungan, kontrol, dan komunikasi.
Berikut adalah beberapa contoh penggunaan logic state:
- Dalam komputer, logic state digunakan untuk mewakili data digital, seperti angka, huruf, dan simbol. Logic state juga digunakan untuk mengendalikan operasi dari komputer, seperti perhitungan, kontrol, dan komunikasi.
- Dalam ponsel, logic state digunakan untuk mewakili data digital, seperti angka, huruf, dan simbol. Logic state juga digunakan untuk mengendalikan operasi dari ponsel, seperti panggilan telepon, pengiriman pesan, dan akses internet.
- Dalam mesin industri, logic state digunakan untuk mengendalikan operasi dari mesin, seperti mesin produksi, mesin pengolahan, dan mesin transportasi.
Logic state adalah konsep dasar yang penting dalam elektronika digital. Logic state digunakan untuk mewakili data digital, mengendalikan operasi dari perangkat digital, dan berbagai keperluan lainnya.
-
Voltmeter
Volt meter DC merupakan alat ukur yang berfungsi
untuk mengetahui beda potensial tegangan DC antara 2
titik pada suatu beban listrik atau rangkaian
elektronika. Voltmeter
adalah alat ukur yang digunakan untuk mengukur beda
potensial atau tegangan listrik dari dua titik potensial
listrik. Pada peralatan elektronik, voltmeter digunakan
sebagai pengawasan nilai tegangan
kerja.
Berdasarkan jenisnya, voltmeter dapat dibagi
menjadi dua, yaitu:
-
Voltmeter Analog:
Voltmeter analog adalah voltmeter yang
menunjukkan hasil pengukurannya secara analog,
yaitu dengan menggunakan jarum penunjuk.
Voltmeter analog memiliki akurasi yang lebih
rendah daripada voltmeter digital.
-
Voltmeter Digital:
Voltmeter digital adalah voltmeter yang
menunjukkan hasil pengukurannya secara
digital, yaitu dengan menggunakan angka.
Voltmeter digital memiliki akurasi yang lebih
tinggi daripada voltmeter analog.
Prinsip kerja voltmeter
Prinsip kerja voltmeter adalah berdasarkan
prinsip kerja galvanometer. Galvanometer adalah
alat ukur yang digunakan untuk mengukur arus
listrik.
Voltmeter terdiri dari dua bagian utama,
yaitu:
-
Galvanometer:
Galvanometer adalah alat ukur yang digunakan
untuk mengukur arus listrik.
-
Resistor:
Resistor adalah komponen elektronika yang
digunakan untuk membatasi arus listrik.
Pada voltmeter analog, galvanometer dihubungkan
secara seri dengan resistor. Besarnya arus listrik
yang mengalir melalui galvanometer akan sebanding
dengan beda potensial yang diukur. Jarum penunjuk
akan bergerak sesuai dengan besarnya arus listrik
yang mengalir melalui galvanometer.
Pada voltmeter digital, galvanometer dihubungkan
secara paralel dengan resistor. Besarnya arus
listrik yang mengalir melalui galvanometer akan
sebanding dengan beda potensial yang diukur. Nilai
beda potensial kemudian dikonversi menjadi angka
digital dan ditampilkan pada layar.
Cara menggunakan voltmeter
Untuk menggunakan voltmeter, langkah-langkahnya
adalah sebagai berikut:
-
Hubungkan voltmeter ke sumber tegangan yang
akan diukur.
-
Atur skala pengukuran voltmeter sesuai dengan
tegangan yang akan diukur.
-
Baca hasil pengukuran pada layar
voltmeter.
Berdasarkan jenisnya, voltmeter dapat dibagi menjadi dua, yaitu:
- Voltmeter Analog: Voltmeter analog adalah voltmeter yang menunjukkan hasil pengukurannya secara analog, yaitu dengan menggunakan jarum penunjuk. Voltmeter analog memiliki akurasi yang lebih rendah daripada voltmeter digital.
- Voltmeter Digital: Voltmeter digital adalah voltmeter yang menunjukkan hasil pengukurannya secara digital, yaitu dengan menggunakan angka. Voltmeter digital memiliki akurasi yang lebih tinggi daripada voltmeter analog.
Prinsip kerja voltmeter
Prinsip kerja voltmeter adalah berdasarkan prinsip kerja galvanometer. Galvanometer adalah alat ukur yang digunakan untuk mengukur arus listrik.
Voltmeter terdiri dari dua bagian utama, yaitu:
- Galvanometer: Galvanometer adalah alat ukur yang digunakan untuk mengukur arus listrik.
- Resistor: Resistor adalah komponen elektronika yang digunakan untuk membatasi arus listrik.
Pada voltmeter analog, galvanometer dihubungkan secara seri dengan resistor. Besarnya arus listrik yang mengalir melalui galvanometer akan sebanding dengan beda potensial yang diukur. Jarum penunjuk akan bergerak sesuai dengan besarnya arus listrik yang mengalir melalui galvanometer.
Pada voltmeter digital, galvanometer dihubungkan secara paralel dengan resistor. Besarnya arus listrik yang mengalir melalui galvanometer akan sebanding dengan beda potensial yang diukur. Nilai beda potensial kemudian dikonversi menjadi angka digital dan ditampilkan pada layar.
Cara menggunakan voltmeter
Untuk menggunakan voltmeter, langkah-langkahnya adalah sebagai berikut:
- Hubungkan voltmeter ke sumber tegangan yang akan diukur.
- Atur skala pengukuran voltmeter sesuai dengan tegangan yang akan diukur.
- Baca hasil pengukuran pada layar voltmeter.
Prinsip kerja IC 74HC373
Prinsip kerja IC 74HC373 adalah berdasarkan prinsip latch D. Dalam latch D, data pada input (D0-D3) akan diteruskan ke output (Q0-Q3) hanya jika input enable (LE) aktif. Jika input enable (LE) tidak aktif, maka output (Q0-Q3) akan tetap mempertahankan nilainya.
Tabel kebenaran IC 74HC373
Berikut adalah tabel kebenaran IC 74HC373:
Input | Output |
---|---|
LE | Q0 |
0 | 0 |
1 | D0 |
Penggunaan IC 74HC373
IC 74HC373 dapat digunakan untuk berbagai keperluan, antara lain:
- Menyimpan data digital
- Mengontrol peralatan elektronik
- Membangun rangkaian logika
Berikut adalah beberapa contoh penggunaan IC 74HC373:
- Dalam sebuah sistem penghitung, IC 74HC373 dapat digunakan untuk menyimpan data digital, seperti angka atau huruf.
- Dalam sebuah mesin pengukur, IC 74HC373 dapat digunakan untuk mengontrol peralatan elektronik, seperti motor atau lampu.
- Dalam sebuah rangkaian logika, IC 74HC373 dapat digunakan untuk membangun rangkaian logika yang lebih kompleks.
8088 adalah mikroprosesor yang penting dalam sejarah komputer pribadi. 8088 membantu menjadikan komputer pribadi terjangkau dan populer.
Berikut adalah beberapa fitur utama dari 8088:
- Register 16-bit: 8088 memiliki 16-bit register, yang memungkinkannya untuk menangani angka dan alamat yang lebih besar daripada mikroprosesor 8-bit.
- Bus alamat 16-bit: Bus alamat 16-bit memungkinkan 8088 untuk mengakses hingga 64 KB memori.
- Bus data 8-bit: Bus data 8-bit membatasi kinerja 8088, tetapi memungkinkannya untuk digunakan dengan komponen 8-bit yang lebih murah.
- Instruksi 242: 8088 memiliki 242 instruksi, yang memberinya kemampuan untuk menjalankan berbagai tugas.
- Memori 1 MB: 8088 dapat mengakses hingga 1 MB memori, yang cukup untuk menjalankan sistem operasi dan aplikasi yang kompleks.
8088 adalah mikroprosesor yang penting dalam sejarah komputer pribadi. 8088 membantu menjadikan komputer pribadi terjangkau dan populer.
Prinsip kerja IC 8255A adalah berdasarkan prinsip PPI. Dalam PPI, data input dapat diubah menjadi data output, atau data input dapat digunakan untuk mengontrol peralatan elektronik.
Pada IC 8255A, data input/output dapat dikonfigurasi ke dalam berbagai mode, seperti:
- Mode Input: Mode Input memungkinkan data input dari peralatan elektronik untuk dibaca oleh mikroprosesor.
- Mode Output: Mode Output memungkinkan data output dari mikroprosesor untuk ditulis ke peralatan elektronik.
- Mode Bidirectional: Mode Bidirectional memungkinkan data input/output dikonfigurasikan secara dinamis.
Penggunaan IC 8255A
IC 8255A dapat digunakan untuk berbagai keperluan, antara lain:
- Membangun rangkaian input/output
- Mengontrol peralatan elektronik
- Membangun rangkaian logika
Berikut adalah beberapa contoh penggunaan IC 8255A:
- Dalam sebuah sistem penghitung, IC 8255A dapat digunakan untuk membaca data dari sensor atau mengontrol peralatan elektronik.
- Dalam sebuah mesin pengukur, IC 8255A dapat digunakan untuk menampilkan data ke layar atau mengontrol motor.
- Dalam sebuah rangkaian logika, IC 8255A dapat digunakan untuk membangun rangkaian logika yang lebih kompleks.
Berikut adalah tabel kebenaran IC 74154:
Input | Output |
---|---|
A | Y0 |
B | Y1 |
C | Y2 |
D | Y3 |
G1 | Y4-Y7 |
G2 | Y8-Y11 |
E | Y12-Y15 |
Penggunaan IC 74154
IC 74154 dapat digunakan untuk berbagai keperluan, antara lain:
- Mengontrol peralatan elektronik
- Membangun rangkaian logika
Berikut adalah beberapa contoh penggunaan IC 74154:
- Dalam sebuah sistem penghitung, IC 74154 dapat digunakan untuk mengontrol motor stepper atau LED.
- Dalam sebuah mesin pengukur, IC 74154 dapat digunakan untuk mengontrol lampu atau buzzer.
- Dalam sebuah rangkaian logika, IC 74154 dapat digunakan untuk membangun rangkaian logika yang lebih kompleks.